Alkisah, ada seorang petani yang berladang ditepi sungai Mahakam. Di ladangnya itu Pak Tani menanam berbagai macam sayur-sayuran, diantaranya adalah ketimun. Ketika ketimun yang ditanamnya sudah mulai berbuah, ketimun-ketimun muda yang renyah itu seringkali hilang dicuri orang.
Hati Pak Tani kesal, karena ketimun yang ditanam dan dirawat dengan susah payah, tidak sempat dinikmatinya.
Suatu hari Pak Tani bersama dengan aparat desa diundang sebuah perusahaan minyak untuk melakukan kunjungan ke areal pengolahan minyak. Sungguh senang hati Pak Tani, bangga rasanya bisa melihat-lihat kilang-kilang minyak yang megah, pipa-pipa besar yang mengalirkan minyak, dengan lingkungan yang bersih dan teratur, apalagi semua petugas berpakaian rapi menyambut mereka dengan ramah.
Seorang karyawan yang bertugas menjadi tour guide mengajak mereka berkeliling sambil menjelaskan proses pengolahan minyak termasuk larangan-larangan dan peraturan keamanan jika berada di areal tersebut.
Pak Tani terpesona dan begitu bersemangat dengan apa yang telah dilihatnya. Ada satu hal yang sangat menarik perhatiannya, hampir disemua tempat terdapat tulisan NO SMOKING. Ingin sekali Pak Tani bertanya apa arti tulisan tersebut, tetapi rasa malu ternyata lebih besar dari rasa ingin tahunya. Sampai akhirnya acara kunjungan itu berakhir.
Dalam perjalanan pulang Pak Tani terus berpikir, hanya dengan tulisan seperti itu, mampu membuat semuanya aman dan tertib, cara ini tentu bisa dipergunakan untuk kebunnya, memasang tulisan larangan, sehingga tidak seorangpun yang berani mencuri buah ketimun yang masih muda.
Keesokan harinya, Pak Tani terlihat sibuk, memotong beberapa lembar papan, kemudian memasangnya pada balok-balok kayu.. Pada papan itu Pak Tani menuliskan kalimat NO SMOKING TIMUN MUDA.
Setelah selesai memasang papan-papan tanda itu, Pak Tani tersenyum puas. Tapi tentu saja kelakukan Pak Tani menarik perhatian semua penduduk, mereka bertanya kepada Pak Tani, apa arti dari tulisan itu. Maka dengan percaya diri Pak Tani menjawab ”DILARANG MENGAMBIL TIMUN MUDA” dan orang-orang pun percaya pada jawaban Pak Tani :)
Ternyata, jika MALU BERTANYA, tidak hanya SESAT DIJALAN, tetapi bisa juga MENYESATKAN orang lain????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar